ARCHITECTURE DESIGN NOTEBOOK
Selama abad pertengahan kedua puluh, arsitek tidak lagi
dibatasi oleh rencana tipologi dan bebas untuk menggali potensi rencana lebih mendalam. Oleh
karena itu sistem ini dikembangkan di
tingkat yang lebih canggih, sehingga peran tradisional bangunan itu sendiri sebagai 'filter lingkungan'
mengungsi. Selama
abad kesembilan belas dimodifikasi korespondensi tradisional antara rencana dan
struktur, begitu pula perkembangan servis
mekanik dalam bangunan selama abad kedua puluh menggantikan kemampuan
lingkungan yang melekat pada bentuk-bentuk bangunan tradisional.
Arsitek
dipertimbangkan kembali dan menafsirkan kembali metode pasif tradisional
pengendalian lingkungan yang tidak bergantung pada tingkat boros konsumsi
energi dan perubahan mendasar dalam sikap ini diaplikasikan pada berbagai jenis
bangunan untuk menghasilkan ortodoksi baru untuk bagian akhir dari abad kedua
puluh. Perubahan sikap seperti itu amat mempengaruhi hasil
formal jenis bangunan didirikan, pengembalian untuk 'sempit' rencana.
Perkembangan bentuk 'atrium' tertutup dan perangkat seperti 'cerobong termal
'(Gambar 4.52) yang dikembangkan sebagai bagian dari kebangkitan pasif ini, dan arsitek yang
cepat untuk mengenali potensi mereka untuk bentuk keputusan.
|
Gambar 4.a1 |
|
Gambar 4.a2 |
Emsley Morgan 1961, Pecahayaan tidak selalu
hanya menggunakan lampu atau penerangan melalui electrical lainnya melainkan
bisa beralih menggunakan pencahayaan yang lebih ramah lingkungan yaitu menggunakan
solar wall atau dinding solar.
|
|
Gambar 4.a3 |
HOW BUILDINGS WORK
Atau bisa juga menggunakan alternatif
pencahayaan lain yaitu mengandalkan perbanyakan pada bukaan sehingga dapat
menyerap cahaya secara maksimal.
|
Gambar 4.b1 |
|
Gambar 4.b2 |
Efek
pencahayaan pada suatu ruang dapat terjadi menjadi bermacam – macam efek, itu
semua tergantung pada jumlah intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan
itu.
|
|
Gambara 4.b3 |
|
Gambar 4.b4 |
Pada kenyataanya jumlah intensitas cahaya
yang berlebihan yang masuk ke dalam ruangan juga dapat menimbulkan efek tidak
baik dan kurang nyaman dalam ruangan tersebut.
|
|
Gambar 4.b5 |
Pengaturan
intensitas cahaya yang masuk juga dapat diatur sedemikian rupa dengan
penataan elemen perabot dan perletakan fungsi bukaan dalam suatu ruangan.
ANALYSING ARCHITECTURE
Arsitektur juga memiliki fungsi untuk
mengenali keadaan suatu bangunan, tak terkecuali dengan keadaan
pencahayaan. Karena dalam pencahayaan
bisa terbagi menjadi tempat dengan cahaya yang terang, tempat dengan cahaya
yang gelap, tempat dengan pencahayaan yang lembut dan tempat dengan
pencahayaan yang kuat, serta bisa dikategorikan juga pada tempat yang
mendapatkan cahaya dari matahari dan menghasilkan sebuah bayangan.
|
|
|
Gambar 4.c1 |
|
Gambar 4.c2 |
Pencahayaan dalam ruang pun juga harus
memiliki sebuah aturan yaitu dimana peletakan, arah pencahayaan, dan kekuatan
pencahayaan harus disesuaikan dengan ruang yang bersangkutan dan kegiatan –
kegiatan yang berlangsung di dalam ruang.
|
|
Gambar 4.c3 |
Pencahayaan dari langit pun memiliki efek yang
berbeda – beda , dan itu semua dapat dipengaruhi dengan cuaca dan iklim pada
tempat yang bersangkutan. Karena cuaca dan iklim adalah salah satu hal yang
dapat menjadi pembeda antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya.